SBD,NTT, KARAKATNEWS.COM – Menurut keterangan Yohanes Maru dan Yustina Tumba sebagai korban, kejadian bermula saat mereka mendengar adanya keributan di kios milik seorang warga bernama Enjel, pada tanggal,11 Januari 2025.
Yohanes Maru dan Yustina Tumba segera berlari ke lokasi untuk melihat apa yang terjadi, Setibanya di sana, mereka melihat dua kelompok sedang terlibat aksi saling lempar batu.
Dalam insiden tersebut, sebuah batu yang dilempar seseorang bernama Lede Dama mengenai pipi kiri Yustina Tumba hingga menyebabkan luka serius.
Situasi semakin memanas ketika sejumlah orang lainnya, mulai menyerang Yohanes dan Yustina dengan senjata tajam.
Merasa terancam dan mengalami luka-luka, Yohanes dan Yustina akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Wewewa Timur, Namun, laporan baru dibuat pada 27 Januari 2025, sekitar dua minggu setelah insiden terjadi.
Ironisnya, meski laporan sudah diajukan, pihak kepolisian terkesan tidak serius dalam menangani kasus ini,”Ucap korban.
Tidak ada upaya nyata untuk menangkap pelaku, yang jumlahnya cukup banyak, meskipun bukti dan saksi sudah jelas.
Lambannya penanganan kasus ini oleh Polres Sumba Barat Daya, menimbulkan kekesalan kami sebagai masyarakat yang tidak tahu Hukum.
Warga menilai kepolisian tidak profesional dan seakan-akan membiarkan kejahatan ini berlalu begitu saja,”Pungkas Yohanes.
Sikap ini memunculkan spekulasi adanya dugaan permainan hukum yang menguntungkan pihak tertentu, Apakah keadilan di Sumba Barat Daya hanya untuk mereka yang memiliki kekuasaan dan uang?
Masyarakat berharap dan mendesak aparat kepolisian segera bertindak tegas, menangkap para pelaku, dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu,”Ucapnya lagi.
Jika Polres Sumba Barat Daya terus bersikap acuh, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian akan semakin hancur,”pungkas Yohanes.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih bungkam dan belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan masyarakat dan dugaan pembiaran terhadap kasus ini.
Sikap diam ini semakin menguatkan kesan bahwa hukum di Sumba Barat Daya tumpul keatas, tajam ke bawah,”jelas Yohanes kepada wartawan.
Redaksi: *SPM*