Seorang Petani Bernama Vitalis Goko Rato, Tewas Secara Tragis Setelah Dianiaya Menggunakan Parang Oleh Rekannya Sendiri

  • Bagikan

SBD, KARAKATNEWS.COM – Seorang petani bernama Vitalis Goko Rato (45) tewas secara tragis setelah dianiaya menggunakan parang oleh rekannya sendiri di Kampung Wanno Kalla, Desa Mareda Wunni, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Korban diduga ditebas berulang kali oleh pelaku hanya karena tersulut emosi setelah mendengar ucapan korban yang menyinggung orang tua pelaku.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 14.00 WITA. Saat itu, korban dan pelaku yang diketahui berinisial YNB alias Bapak Arva (35), sedang menenggak miras bersama sejumlah warga lainnya di sebuah bale-bale milik warga setempat.

Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, AKP I Ketut Ray Artika, mengatakan bahwa pertengkaran antara korban dan pelaku dipicu oleh kalimat korban yang dianggap menghina orang tua pelaku yang telah meninggal.

“Korban mengeluarkan kata-kata yang menyentil perasaan pelaku terkait orang tuanya. Pelaku tidak terima dan langsung mengambil parang, lalu menebas korban secara brutal,” ujar Ketut saat dikonfirmasi, Minggu (13/4/2025).

Menurut keterangan saksi mata, saat itu korban dan pelaku sedang mengonsumsi miras jenis ‘peci’ bersama beberapa orang lain. Awalnya suasana tampak tenang, hingga akhirnya ucapan korban memancing emosi pelaku.

Saksi bernama Daud Hengki Kadu Kamuri mengatakan, ia sempat meninggalkan bale-bale untuk buang air kecil, dan saat kembali, ia mendapati pelaku sedang menyerang korban dengan parang.

“Saya sempat berteriak menegur pelaku, tapi justru dia balik menyerang saya. Saya mundur dan langsung meminta bantuan warga,” kata Daud kepada polisi.

Korban mengalami luka parah di bagian belakang tubuh akibat tebasan berulang. Meski sempat dibawa ke rumah sakit untuk dijahit, nyawa korban tidak tertolong.

Pelaku saat ini telah ditahan di Mapolres Sumba Barat Daya. Polisi juga masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menimpa rumah orang tua pelaku usai kejadian. Belum diketahui apakah insiden itu disengaja atau akibat korsleting listrik.

“Kami masih mendalami seluruh rangkaian kejadian. Kami juga meminta warga untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi balasan. Aparat masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar AKP Ketut Ray Artika.

Pihak kepolisian memastikan akan memproses hukum kasus ini hingga tuntas.

 

Redaksi : *SPM*

Editor: Sipri Mone
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *